Nilai Akademis vs Nilai Kehidupan
Klik disini untuk melihat di YouTube
Topik kali ini adalah : “Nilai Akademis VS Nilai Kehidupan”
Baik, saya tertarik untuk membahas topik ini karena ada sebuah buku dari Robert Kiyosaki, anda lihat disini. Ini judulnya tentang :
Why “A” students work for “C” students, and why “B” students work for government?
Maksudnya apa? Jadi kenapa banyak mahasiswa yang nilainya C itu justru menjadi bos daripada yang nilainya A?
Coba anda perhatikan.
Banyak orang yang nilainya A di kampus maupun sekolah itu akhirnya malah menjadi employee atau menjadi guru.
Ini sebuah fenomena yang tidak bisa kita pungkiri. Bagi anda sahabat entrepreneur yang hari ini nilai anda cumlaude di kampus, kebanyakan anda menjadi dosen, S2,S3 atau bahkan menjadi ilmuwan dan profesor. Dan akhirnya anda bekerja dengan pemerintah, bekerja dengan swasta, bekerja dengan organisasi pemerintahan atau bekerja dengan universitas, atau bekerja di perusahaaan sebagai seorang profesional.
Tetapi pemilik perusahaan, justru kebanyakan mereka nilainya C bahkan seseorang yang “drop out” dari sekolah. Ini adalah sebuah fenomena yang menyakitkan. Mengapa orang yang punya nilai akademi bagus, berprestasi di sekolahnya, di kampusnya, justru mereka tidak menjadi pengusaha yang sukses.
Sahabat entrepreneur, hari ini yang mau saya bahas adalah memang sangat membanggakan apabila kita semasa remaja, semasa muda kita bisa meraih nilai prestasi yang sangat tinggi di sekolah.
Tetapi anda harus tahu bahwa kehidupan itu bukan hanya sekolah.
Saya ulangi, kehidupan bukan hanya sekolah, tetapi yang terpenting adalah sekolah kehidupan. Ini yang harus kita garisbawahi. Kalau kita bicara tentang kehidupan itu banyak nilai-nilai yang hari ini tidak anda pelajari di sekolah.
Kalau di sekolah mungkin anda belajar tentang fisika, tentang matematika, anda mungkin belajar biologi, waktu anda di SMA mungkin anda belajar beberapa mata pelajaran tertentu. Tetapi di kehidupan, saya mohon maaf, seringkali itu tidak terpakai.
Karena kalau kita bicara kehidupan, hari ini kita bicara bagaimana anda punya waktu dengan keluarga.
Waktu.
Apakah anda bisa rekreasi dengan keluarga?
Bagaimana kehidupan pernikahan anda?
Bagaimana anda hari ini mempunyai karir yang sukses?
Bagaimana kehidupan spiritual anda?
Ini semua sudah saya bahas dalam video “Apa beda orang sukses dengan orang kaya”. Silahkan anda tonton video ini, saya sudah pernah bahas. Jadi ada 8 aspek kehidupan, yang mana anda akan bahas disana. Anda lihat, kalau anda mau menjadi orang yang sukses, pastikan anda semua dapat nilai A di dalam kehidupan anda. Maka saya percaya nilai kehidupan itu luar biasa. Nilai akademis memang penting, tetapi yang jauh lebih penting adalah nilai kehidupan. Karena di dalam nilai kehidupan kita bicara tentang bagaimana kita mengarungi kehidupan ini, bagaimana di setiap aspek kehidupan kita, kita bisa meraih yang terbaik.
Kuncinya adalah 2 kalimat.
SEHAT,KAYA, dan yang ketiga, BAHAGIA.
Jadi sehat, kaya, dan bahagia ini adalah semua yang diinginkan setiap manusia.
Hari ini meskipun anda punya nilai akademis yang baik tetapi kalau anda tidak sehat, anda tidak kaya, tidak bahagia, saya kira akan kurang. Anda mungkin sehat, tapi tidak kaya. Anda punya fisik yang prima tapi kehidupan finansial anda tidak karuan. Itu juga masalah. Anda mungkin sehat & kaya, tetapi yang terakhir, anda tidak bahagia. Kehidupan pernikahan anda berantakan, anak-anak anda meninggalkan anda, istri anda hari ini tidak di samping anda, rasanya nilai kehidupan anda seperti mendapatkan nilai E.
Sahabat entrepreneur, saya bukan mengatakan bahwa menjadi orang kaya itu segala-galanya. Tetapi minimal kalau anda ingin menjadi orang yang sukses, 3 aspek kehidupan ini harus anda penuhi. Nilai akademis memang penting. Tapi ingat, hey man, hidup ini tidak cuma nilai akademis. Dalam hidup ini kita bicara tentang nilai-nilai bagaimana anda bisa hidup sehat, kaya dan bahagia. Itu yang paling utama menurut saya. Jadi kalau anda mengagung-agungkan nilai akademis diatas segala-galanya, wahai sahabat entrepreneur, berarti hidup anda pasti usianya belum mencapai 30 tahun.
Kalau usia anda sudah diatas 30 tahun, percaya, fisika tidak membuat anak anda kenyang. Biologi tidak membuat susu anak anda tersedia di depan rumah anda. Karena susu harus dibayar dengan Rupiah, bukan menggunakan nilai. Anda harus tahu itu. Saya bukan anti nilai A, tetapi kita bicara tentang realita kehidupan, bahwa kehidupan itu perlu yang namanya Rupiah.
Dan saya percaya, saya bukannya mengagung-agungkan Rupiah, semua orang butuh uang, uang memang bukan segala-galanya. Tapi segala-galanya membutuhkan uang. Oleh karena itu anda jangan hanya berpatok pada nilai akademis yang tinggi, tapi anda melupakan bahwa anak istri anda juga perlu makan. Poin saya bicara tentang nilai kehidupan hari ini adalah aspek fundamentalnya bagaimana anda bisa hidup sehat, kaya, dan bahagia.
Jika anda hari ini punya nilai akademis yang baik, pastikan nilai kehidupan anda juga baik.
Pastikan anda menjadi suami yang lebih baik, pria yang lebih baik, pemimpin yang lebih baik, dan anda menjadi anak yang berbakti, anak yang lebih baik, saya yakin, nilai kehidupan anda akan jauh lebih baik meskipun nilai anda mungkin tidak sebaik yang diinginkan oleh guru anda.
Semoga tips kali ini bisa menggedor diri anda. Boleh punya nilai akademis yang baik, tapi jauh lebih baik kalau anda punya nilai kehidupan yang lebih bagus. Sukses untuk anda, silahkan bagikan video ini kalau dirasa bermanfaat dan bisa menggedor teman-teman anda.
Salam hebat luar biasa !!