Salah Siapa kok Saya Gak Punya Uang?
Klik disini untuk melihat di YouTube
Topik kali ini adalah : “Salah Siapa kok Saya Tidak Punya Uang?”
Banyak anak-anak muda bertanya kepada saya, kenapa sih saya tidak punya uang. Kenapa sih? Ya karena begini, karena begitu dan berbagai macam alasan. Tapi saya akan menjawab ini dengan sebuah cerita. Tolong simak baik-baik cerita ini.
Cerita ini adalah berkisah tentang seorang ayah.
Ini cerita nyata. Namanya saya samarkan. Tapi ini sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Ini kisah seorang ayah yang punya 2 orang kakak beradik. Dan kakak beradik ini keduanya adalah laki-laki. Ayah ini pekerjaannya setiap hari adalah pengangguran. Dia pemabuk, seorang penjudi, setiap hari sukanya minum, mabuk-mabukan. Sehingga akhirnya dia dicerai oleh istrinya.
Tapi dia meninggalkan 2 orang anak. Dan 2 orang anak ini tumbuh besar di lingkungan ayah yang seperti ini. Dan akhirnya ayah ini tidak punya modal yang baik untuk kedua putranya. singkat cerita, 20 tahun kemudian akhirnya si anak, lucunya, apa yang terjadi 20 tahun kemudian? Apa yang akan terjadi dengan kedua orang anaknya? Anda pasti setuju dengan saya, mungkin. Kedua anaknya pasti rusak. Kedua anaknya pasti hidupnya tidak baik. Bahkan kedua anaknya pasti meniru gaya hidup ayahnya.
Jawabannya benar. Tapi anda cuma benar setengah. Yaitu cuma adiknya saja yang akhirnya mengikuti jejak ayahnya. Sedangkan kakaknya menjadi seorang milyarder dan pengusaha sukses. Sekarang ketika adiknya diwawancara, ditanya, “kenapa sekarang hidup anda menjadi seorang gelandangan? Tidak punya pekerjaan?” Anda menjadi pemabuk. Anda setiap hari tidak tahu kegiatannya apa.” Ditanya begitu jawaban adiknya cuma satu, yaitu :
“Semua ini ya gara-gara ayah. Saya punya ayah yang pemabuk, saya punya ayah yang gelandangan.”
“jadi apa yang dilakukan ayah, saya tiru ayah. Ya ini salah ayah. Karena apa? Dia tidak bisa menjadi contoh ayah yang baik. Akhirnya saya tidak punya model yang baik.”
Apakah jawaban ini salah? Jawaban ini seolah-olah benar, tapi ingat sahabat entrepreneur, setiap orang harus bertanggung jawab atas hidupnya sendiri. Itu pesan saya. Kemudian yang kedua, kakaknya ditanya, ketika dia jadi pengusaha milyarder, kakaknya ditanya, “kenapa anda bisa menjadi seorang milyarder?”
Anda tahu jawabannya? kakaknya menjawab, “ini semua juga gara-gara ayah. Karena ayah memberikan sebuah contoh kepada saya bahwa menjadi seorang gelandangan itu hidupnya tidak enak. Menjadi seorang pemabuk itu hidupnya tidak nyaman. Menjadi orang yang mabuk-mabukan setiap hari itu tidak mempunyai kehidupan sosial yang baik. Akhirnya saya tidak mau punya kehidupan seperti itu.”
Sahabat entrepreneur, apakah jawabannya salah? Ternyata juga benar. Tetapi yang membedakan keduanya adalah “RESPONSE”. Bagaimana dia merespon sebuah kejadian, yang satu diambil sisi positif, yang satu dia jadikan sisi negatif.
Ingat sahabat entrepreneur, di depan hidup anda ada dua jenis batu.
Yang satu adalah batu sandungan, membuat anda terjatuh. Tapi ada satu lagi, batu loncatan. Membuat anda hari ini bisa melompat lebih tinggi. Ketika anda mempunyai batu atau tantangan dalam hidup anda, apakah anda mau merespon sebagai batu loncatan? Ataukah anda mau merespon sebagai batu sandungan? Itu anda yang memilih.
Sahabat entrepreneur, dalam hidup kita itu pasti ada dua jenis batu ini. kKta punya ayah yang sama, tapi anda melihat dari response yang berbeda. Hari ini saya percaya kalau anda salah sekarang sampai saat ini belum bisa punya uang, itu bukan salah siapa-siapa. Tapi ubah response anda.
Kalau anda hari ini ingin punya response yang positif terhadap setiap masalah, niscaya bukan salah siapa-siapa anda belum bisa punya uang sampai hari ini, tapi tolong salahkan diri anda sendiri. Karena diri anda yang menentukan response hidup anda. Kalau anda bisa menemukan response yang positif, saya percaya hari ini anda akan menemukan jalan hidup yang lebih baik.
Sukses untuk anda, salam hebat luar biasa !!