Berani Bayar Harga
Klik disini untuk melihat di YouTube
Topik kali ini adalah : “Berani Bayar Harga”.
Bicara tentang harga, tidak ada entrepreneur sukses manapun di muka bumi ini yang tidak pernah membayar harga. Baik, saya akan membahas topik bayar harga ini dengan kisah saya pribadi. Tentunya saya rekomendasikan anda untuk membaca buku saya “Badai Pasti Berlalu”. Disini saya sudah mengulas dengan sangat jelas bagaimana saya membayar harga yang sangat besar dalam hidup saya.
Membayar harga, itu saya bicara tentang ketika saya masih muda.
Ketika saya berusia 12 tahun, saya sudah belajar bekerja mencari uang.
Kemudian ketika saya berusia 17 tahun, ketika saya lulus SMU, zaman dulu SMA. Kelas 12 zaman sekarang. Kalau dulu SMA kelas 3. Ketika saya tamat, saya tidak seperti orang Surabaya pada umumnya. Jadi mereka kemungkinan besar, kalau di universitas tempat saya dulu kuliah, itu kebanyakan dari anak-anak orang berada. Jadi mereka orang tuanya punya mobil. Bisa dibelikan motor kalau ke kampus.
Kalau di dalam kehidupan saya, karena untuk menyambung kuliah saya, saya memilih untuk menambah penghasilan dengan cara menjadi guru les pribadi. Menjadi guru les pribadi, itu salah satunya saya harus membayar harga. Kenapa? Karena tidak ada teman saya yang mau menjadi guru les. Karena mereka sudah dicukupi oleh orang tuanya. Tetapi tidak halnya dengan saya. Karena saya sadar saya kurang penghasilan, saya harus menambah penghasilan sebagai seorang guru les.
Ketika saya berusia 19 tahun, banyak teman-teman mengajak saya untuk “enjoy the life”. Mengajak main billiard, jalan-jalan ke gunung, santai-santai. Zaman dulu tidak ada mall. Tetapi saya memilih untuk membangun bisnis saya. Jadi boleh dikatakan hidup saya waktu di usia muda, belasan tahun sampai 25 tahun hidup saya sehari-hari boleh dikatakan habis untuk kuliah serta membangun bisnis. Nyaris saya tidak ada waktu. Bahkan menonton bioskop pun saya tidak pernah ada waktu. Bahkan saya pernah hitung, satu hari rata-rata paling minim itu 16 jam.
Anda bisa baca buku saya. Sampai 20 jam pernah. Rata-rata setiap hari. Jadi saya tidur 1 hari cuma 4 jam. Jadi itu average. Memang saya kurang tidur, tapi saya tahu kalau mau sukses saya harus bayar harga. Tidak ada orang sukses di muka bumi ini yang tidak bayar harga. Anda lihat atlet olimpiade. Mereka yang menjadi juara dunia. Mereka latihan lebih banyak daripada orang rata-rata. Mereka pasti bekerja sangat keras. Mereka pasti berlatih sangat keras untuk menjadi orang yang extra ordinary. Menjadi orang yang diatas rata-rata.
Membayar harga itu hukumnya adalah wajib bagi anda yang ingin sukses. Kalau hari ini anda ingin menjadi entrepreneur yang berhasil, anda ingin menjadi entrepreneur yang sukses, kalau anda tidak mau bayar harga, lupakan. Bayar harga itu bisa meliputi, satu :
Bayar harga, yaitu “WAKTU”.
Saya kehilangan masa muda saya. Mungkin bagi sebagian besar orang yang bilang :
Saya orang yang picik.
“Ah, tidak enak berteman dengan Chandra. Tidak asik. Orangnya tidak gaul”.
Karena apa? Pikirannya bisnis melulu. Anak-anak muda seperti kita ini lebih baik enjoy, main-main, ‘kan kita-kita seperti ini punya jiwa muda. Tidak salah kata-kata tersebut. Tapi menurut saya kurang tepat. Karena apa? Saya lebih baik kehilangan masa muda daripada kehilangan masa depan. Karena masa depan tidak pernah kompromi dengan saya. Saya tidak boleh kehilangan masa depan. Saya boleh kehilangan masa muda. Dan itu saya buktikan dalam hidup saya. Ketika saya membangun masa depan saya, saya tetap bisa mempunyai jiwa muda. Ini yang terpenting.
Sekarang kalau kita perhatikan, banyak teman-teman saya yang tidak pernah membangun masa mudanya dengan hari-hari yang baik. Mereka menyia-nyiakan masa mudanya. Sekarang ketika mereka sudah tiba di usia 40 tahun, 50 tahun, maaf, “hidupnya sengsara”.
Kenapa? Karena mereka buang-buang banyak waktu di usia muda mereka. Kenapa channel ini diadakan? Karena mengajak generasi muda bangsa Indonesia untuk mau membayar harga lebih banyak di usia muda. Supaya ketika anda memasuki usia lanjut, anda bisa menikmati hidup yang jauh lebih berkualitas. Bukannya hidup setelah pensiun stress, tidak seperti itu.
Sahabat entrepreneur, di buku saya Badai Pasti Berlalu, disitu banyak lisah-kisah para entrepreneur sukses. Anda perhatikan kemiripan kisah mereka. Dari kisah Matsushita, dari kisahnya Soichiro Honda, Dari kisahnya Ray Kroc pendiri McDonald’s, semua memiliki satu pesan yang disampaikan. HARGA.
Hari ini kalau anda tidak mau membayar harga seperti WAKTU, Kemudian TENAGA, PIKIRAN. Itu salah satu bentuk bayar harga. Dan yang terakhir mungkin anda harus kehilangan MATERI atau UANG. Itu tidak seberapa. Tetapi anda harus bayar harga itu sedini mungkin. Percaya :
“pay now, play later”. atau “play now and pay later”.
Maksudnya apa?
Anda bayar harga sekarang, tapi anda bersenang-senang kemudian. Ataukah anda bersenang-senang sekarang, tapi anda akan menderita dan bayar harga kemudian?
Saya memilih yang pertama. Saya memilih bayar harga sedini mungkin, karena saya akan bersenang-senang kemudian. Semoga pesan ini bisa memberikan motivasi untuk anda, dan apabila anda menyukai video ini, silahkan subscribe atau berlangganan, dan anda bisa bagikan video ini ke teman-teman anda.
Semoga bermanfaat, salam hebat luar biasa !!