Keberuntungan Bukanlah 99% Dari Kesuksesan Seseorang
Ketika seseorang mencapai kesuksesan, ia bisa saja berkata ”ini hanya keberuntungan” atau ”saya hanya beruntunga saja, kok” atau ”mungkin ini hari keberuntungan saya”. Adalah hak Anda untuk mempercayainya. Kalau saya, sih, masih meragukan keberuntungan. Mengapa?
Karena Kesuksesan Adalah 99% Kerja Keras
Berhentilah mempercayai keberuntungan. Terus mempercayainya hanya membuat Anda selamanya bergantung padanya. Anda bisa saja berhenti berusaha dan menjadi orang yang malas. Setiap hari hanya berdoa meminta keberuntungamu. Setiap hari hanya menghabiskan waktu menanti keberuntungan menghampirimu. Tidak ada yang namanya keberuntungan dalam kesuksesan. Kesuksesan adalah 99% kerja keras, oleh sebab itu ia harus diusahakan.
Bisakah seseorang memakan sepiring nasi, jika sepanjang hari ia mengurung diri didalam kamar dan mendoakan keberuntungannya? Jawabannya tentu saja bisa, jika ada yang peduli padanya. Namun, jika tidak, maka ia harus keluar dari kamarnya dan berusaha untuk mendapatkan sepiring nasi itu. Inilah yang namanya kerja keras. Anda tidak akan mendapatkan apapun tanpa kerja keras dalam mengusahakan keinginan Anda. Untuk mencapai kesuksesanmu, percayakan ia pada 99% kerja kerasmu, bukan pada keberuntungan yang di dewa-dewakan oleh seorang pemalas.
Karena Kesuksesan Adalah 99% Persiapan Yang Matang
Seorang pemenang tidak menunggu uluran tangan dari keberuntungan. Ia mengusahakan kemenangannya dengan persiapan yang matang. Seorang atlit renang misalnya, ia tidak mengurung diri didalam kamarnya, memohon uluran tangan keberuntungan untuk lomba renangnya. Sebaliknya, yang ia lakukan adalah melakukan persiapan sebelum hari perlomban tiba. Ia bangun pagi setiap harinya dan langsung menceburkan dirinya ke dalam kolam renang. Ia terus melatih kemampuan renangnya walaupun air dikolam terasa dingin untuk kulitnya. Tanpa persiapan seperti ini, tentu ia takkan sanggup mengalahkan kompetitornya. Kecuali jika ia seorang jenius? Tapi bahkan Thomas Alva Edison sendiripun mengatakan
”genius is 99% perspiration”
Bisakah seorang nelayan menangkap ikan tanpa mempersiapkkan jaringnya terlebih dahulu. Tanpa persiapan yang matang, ia tikkan sadar jika jaringnya telah sobek. Jadi, apakah Anda masih menggantungkan semua impian Anda pada keberuntungan? Ia hal yang tidak akurat. Mungkin keberuntungan memang ada, namun ia takkan menghampiri semua orang. Oleh sebab itu, bergantunglah pada kerja keras dan persiapan yang matang. Lalu, jika kesuksesan adalah 99% kerja keras dan persiapan yang matang, maka 1% yang tersisa adalah? Mungkin saja itu keberuntungan yang Anda percayai, atau sebuah doa yang Anda panjatkan, atau mungkin juga hal lainnya. Entahlah.