3 Ketakutan Terbesar Anda Dapat Menghentikan Kemajuan dan Perubahan
3 Ketakutan Terbesar Anda Dapat Menghentikan Kemajuan dan Perubahan
Dengan kondisi seperti sekarang ini di masyarakat kita, kekerasan dan kebencian yang dipromosikan serta banyak kerusuhan di dunia. Juga tentang hubungan antara satu sama lain. Kita bisa mengatakan bahwa kita semua harus khawatir. Seseorang mungkin bisa mengatakan seperti itu. Tetapi untuk beberapa orang lainnya, bagi mereka kita tidak perlu terlalu ambil pusing tentang semua itu.
Anda melihat bisnis yang sedang dibuat hampir setiap menit. Jutaan bisnis dihasilkan hampir dalam semalam oleh banyak orang. Dan ekonomi selalu stabil juga sangat positif. Apa yang saya lihat di sini adalah bahwa untuk beberapa waktu, keadaan ekonomi tidak akan menjadi sebuah ‘KETAKUTAN’ bagi masyarakat. Bagaimanapun juga, bagi sebagian masyarakat hal itu bukanlah sebuah masalah.
Berdasarkan kondisi saat ini, ada satu masalah yang mayoritas manusia hadapi di dunia saat ini. Yaitu ketika banyak di antara mereka yang menetap di situasi mereka saat ini. Atau telah menyerah pada harapan dan impian mereka.
Ketika saya melihat mereka, ada begitu banyak reaksi. Dan dalam beberapa kasus terdapat reaksi berlebihan dari sebagian orang. Saya melihat jawaban yang jauh lebih dalam daripada yang bisa kita lihat di berita malam, berita online, atau postingan media sosial. Periksalah tiga ketakutan utama yang telah saya amati.
Berikut ini adalah 3 ketakutan terbesar yang menguasai kondisi dan tindakan manusia, yang dapat menghentikan kemajuan dan perubahan dalam hidup anda :
1. Takut akan penolakan
Ini adalah sebuah kondisi dimana seseorang lebih suka “Go with the flow” atau hanya mengikuti arus. Ia lebih suka ‘diterima’, daripada menjadi seorang individual dan mendapatkan risiko ketika melakukan sesuatu sendirian. Saya menyebutnya ‘Friendship Chameleon syndrome’.
Begitu banyak orang yang lebih suka menutup rapat passion mereka sendiri diri dengan bekerja untuk orang lain. Dan memberikan kewenangan penuh kepada orang lain untuk ‘mendikte’ diri mereka dan mengubur kepribadian mereka. Hanya karena mereka tidak ingin ditolak oleh seseorang atau sebuah kelompok.
Kita ambil sebuah contoh. Anda memiliki bakat memasak. Bahkan keluarga dan teman-teman anda mengakui citarasa masakan anda. Namun anda tidak percaya diri untuk membuka restoran sendiri karena takut rugi atau usaha anda gulung tikar. Pada akhirnya, anda bekerja menjadi koki di restoran milik orang lain. Setiap harinya anda merasa tertekan karena walaupun memasak adalah passion anda, anda tetap tidak dapat menikmati pekerjaan anda.
Jadi, manakah yang anda pilih? Mencoba usaha sendiri yang penuh dengan tantangan, atau menjadi karyawan orang lain selamanya??
“Takut mencintai sama artinya dengan takut untuk hidup. Dan mereka yang takut untuk hidup artinya sudah sepertiga jalan menuju kematian”
– Bertrand Russell
2. Takut Rugi
Ada acara yang sangat populer yang ditayangkan di A&E channel berjudul “Hoarders“. Dimana acara tersebut mencatat perjalanan orang-orang yang bertahan pada segalanya karena mereka merasa hal itu dapat membantu mereka mengidentifikasi diri mereka sendiri. Juga mengingatkan mereka tentang moment bahagia atau orang-orang yang telah meninggalkan mereka atau lingkungan mereka.
Kita melakukan hal yang sama hari ini dengan pekerjaan kita, pendapatan kita, hubungan kita, dan lingkungan kita. Alih-alih menyingkirkan hal-hal yang tidak bernilai atau memecahkan masalah kita. Kita lebih suka menumpuk masalah, membenarkan “sampah” dan berurusan dengan itu. Hal ini karena kita benar-benar takut kehilangan apa yang kita kenal. Bukannya mengambil tantangan baru agar diri kita bisa lebih mandiri dalam menghadapai masalah.
3. Takut Gagal
Ini adalah hal yang paling umum dari tiga ketakutan terbesar. Takut gagal telah ada di dalam diri setiap orang. Bahkan orang cerdas maupun yang terkuat juga memiliki rasa takut gagal. Ini adalah penyebab dari begitu banyak orang yang hanya “diam” atau netral dalam kehidupan dan dunia bisnis.
Begitu banyak orang terus mengelola kehidupan dan bisnis mereka karena telah berada di zona aman. Mereka lebih memilih ‘jalan aman’ daripada meningkatkan produktivitas atau resiko mengalami kebangkrutan. Padahal dengan sedikit keberanian, kita dapat menciptakan lebih banyak pendapatan untuk diri kita sendiri atau bisnis yang kita bangun. Karena sebenarnya kita justru mengalami kegagalan jika kita tidak bisa mencapai tujuan akhir kita.
Apa yang perlu dipahami oleh semua orang adalah bahwa suatu saat mungkin saja kita akan ditolak, kita akan kehilangan sesuatu, dan kita akan gagal. Hal itu mungkin akan terjadi dan mengenali gejalanya lebih dini akan membantu kita. Namun yang lebih penting, mari kita kembali ke pepatah lama : “Kita hanya bisa mengendalikan hal-hal yang dapat kita kontrol.”
“Jika anda telah mengetahui musuh anda dan mengenal diri sendiri, anda tidak perlu takut akan hasil dari seratus pertempuran yang akan anda hadapi.”
– Sun Tzu
Kita dapat mengontrol ketakutan kita atas penolakan dengan membangun jaringan bisnis yang lebih dalam. Perasaan takut rugi dapat kita kontrol dengan membuang hal-hal yang tidak kita perlukan atau tidak diinginkan dari kehidupan dan bisnis kita MULAI DARI SEKARANG.
Kita bahkan juga dapat mengontrol perasaan takut gagal dengan meningkatkan produktivitas dalam kehidupan dan bisnis sehingga kita tidak lagi memiliki waktu atau energi untuk terus memikirkan saat-saat kita mengalami kegagalan.
Kunci untuk mengendalikan 3 ketakutan terbesar yang merupakan pembunuh kemajuan dan perubahan adalah hanya dengan go out dan menciptakan peluang, testimonial, serta resume dari PROGRESS dan juga melakukan PERUBAHAN.