Ingvar Kamprad : Sepenggal Kisah Sukses Raja Mebel IKEA
”Jika Anda bekerja namun kurang antusias mengerjakannya, secara tidak langsung Anda telah membuat sepertiga hidup Anda sia-sia.”
Siapa sih yang tak mengenal produk IKEA. Merek yang berfokus pada furniture ini didirikan oleh Ingvar Kamprad pada pada tahun 1943. Pada tahun 2008, raja IKEA ini pernah menjadi orang terkaya ketujuh versi majalah Forbes dengan total kekayaannya sebesar 31 miliyar USD.
Bagaimanakah kisahnya dalam membesarkan nama IKEA? Saat itu ia yang berusia 17 tahun mendirikan IKEA dengan uang dari ayahnya dan tabungannya sendiri. Namun, bakat bisnis Ingvar Kampard sebenarnya telah terlihat sejak ia berusia 5 tahun. Dengan bermodalkan sepeda, ia menjual korek api kepada teman-teman dan tetangganya. Setelah itu ia memulai bisnis lainnya, seperti, menjual pensil, pena, bisnis ikan dan dekorasi pohon Natal, hingga menjual stocking dengan harga diskon.
Ia tak suka berlama-lama menghabiskan waktunya untuk duduk dibangku sekolah. Baginya, sekolah yang sebenarnya adalah ketika ia memulai menjalankan bisnisnya. Pria kelahiran Swedia ini memiliki tekad yang sangat kuat untuk menjadi sukses. Tak ada bisnis yang selalu berjalan mulus. Ia dihadapkan dengan berbagai kompetitor yang juga tak mau kalah darinya. Bahkan, IKEA pernah diboikot oleh beberapa perusahaan yang bergerak dibidang yang sama.
Terlepas dari hal itu, miliader Swedia ini memiliki mental baja yang layak diacungi jempol. Ia percaya bahwa ”kerja keras akan memberikan hasil maksimal.” Dengan keyakinan dan ketekunannya dalam bidang pemasaran, ia berhasil membangun 200 outlet IKEA yang tersebar di 31 Negara dengan jumlah karyawan sekitar 75 ribu orang.
Salah satu kalimat yang pernah dikatakan oleh Ingvar Kampard adalah ”pengguna IKEA bukanlah mereka yang menggunakan mobil mewah atau tinggal di hotel mewah.” Hal ini benar-benar tercermin dari gaya hidupnya sehari-hari. Kesuksesan yang telah diraihnya tidak membuatnya lupa diri. Ia tetaplah pria sederhana yang tidak malu mengunakan bis saat bepergian. Ia bahkan masih menggunakan Volvonya yang telah berusia diatas 15 tahun. Ia juga tak menggunakan jet mewah untuk perjalanan bisnisnya. Sebaliknya, ia malah lebih memilih pesawat kelas ekonomi.