5 Perbedaan Orang Kaya dan Miskin dalam Menggunakan Uangnya
5 Perbedaan Orang Kaya dan Miskin dalam Menggunakan Uangnya
Klik disini untuk melihat di YouTube
Sahabat entrepreneur, salam hebat luar biasa..!! Di edisi kali ini saya akan memberikan anda sebuah pelajaran tentang bagaimana orang kaya dan orang miskin memakai uangnya. Disini ada 5 perbedaan. Apa saja itu? Simak setelah yang satu ini..!
Baik, hari ini saya ingin menceritakan apa saja perbedaan orang kaya dan orang miskin dalam memakai uangnya. Berbeda banget. Tahukah anda cara mereka spend their money atau bagaimana mereka memakai uangnya, menghabiskan uangnya dari uang yang dihasilkan? Entah itu dari gaji, dari penghasilan, dari hasil dagangannya. Cara mereka menggunakan uang itu ada perbedaannya.
Sebelum saya bongkar 5 perbedaan tersebut, jangan lupa klik tombol subscribe sekarang juga. Terima kasih.
1. Orang kaya membeli aset, sedangkan orang miskin membeli liability
Dan sekarang, saya beritahu perbedaan yang pertama adalah orang kaya membeli aset. Sedangkan orang miskin membeli liability. Apa itu aset, dan apa itu liability? Saya sudah pernah sampaikan. Coba anda tonton video saya : “Mindset dan Mental Orang Sukses”. Perbedaannya disitu sangat jelas sekali.
Jadi, orang kaya itu membeli aset. Aset itu apa saja? Kalau misalkan dia beli mobil, mobil itu dikaryakan, bukan hanya dipakai sendiri. Mungkin bisa disewakan, contohnya misalkan membeli mobil mewah. Itu termasuk aset. Membeli rumah, jika anda pakai sendiri tidak apa-apa. Tetapi jika anda membeli rumah kedua dan ketiga, rumah itu bisa dikontrakkan.
Namun saran saya, kalau rumah itu tidak termasuk. Karena kalau di Indonesia, hasil dari kontrakan rumah itu sangat mengecewakan. Jadi, sebaiknya anda bisa karyakan lagi. Intinya, rumah itu tidak begitu produktif untuk dijadikan aset. Sedangkan orang miskin itu membeli liability. Liability itu apa? Ia sudah membeli sebuah barang. Barang itu dicicil 60 kali, contohnya seperti membeli banyak motor atau mobil. Lalu setelah dijual lagi, nilainya turun.
Itulah liability. Dan uang anda nilainya semakin lama akan semakin mengecil. Itulah bagaimana orang miskin menggunakan uang. Uangnya tidak berkembang biak, tetapi uangnya justru semakin menurun. Itulah perbedaan bagaimana cara anda menggunakan uang anda. Jadi, belilah sesuatu yang sifatnya adalah aset. Saya tidak akan membahas masalah aset lagi disini, karena sudah banyak video saya yang membahas tentang aset.
2. Orang kaya itu selalu menabung (pay me first)
Yang kedua. Orang kaya itu selalu menabung (pay me first). Orang kaya itu menabung dulu. Jadi, ketika ada uang, selalu dia sisihkan untuk ditabung. Biaya hidupnya diutamakan. Tetapi pasti ada sisa yang ditabung. Sedangkan orang miskin, seluruh gajinya dihabiskan.
Bahkan jika perlu, untuk terlihat kaya, saya selalu bilang ‘menjadi kaya itu penting, terlihat kaya itu tidak penting’. Tetapi dia hanya untuk terlihat kaya, maka dia menghabiskan seluruh gajinya untuk gaya hidupnya. Bahkan tidak cukup dan berhutang pula. Perbedaannya dengan orang miskin seperti itu.
3. Orang kaya mencicil untuk menghasilkan income yang produktif
Yang ketiga adalah orang kaya mencicil untuk menghasilkan income yang produktif. Jadi, mencicil untuk investasi. Orang kaya itu boleh-boleh saja mencicil. Contohnya, anda mencicil rumah. Kalau misalkan rumah itu bisa menghasilkan, mengapa tidak dijadikan usaha? Mencicil apartemen, contohnya. Boleh. Misalkan apartemen itu nantinya digunakan untuk usaha. Atau mencicil apartemen yang suatu hari ternyata disewa orang.
Jadi, mungkin anda mencicil apartemen 100 kali. Mungkin down payment anda pada cicilan pertama, sisanya 80 kali dicicilkan kepada penyewanya. Banyak banget hal seperti itu terjadi. Dan anda membeli apartemen itu dengan harga hanya 20 kali cicilan. Dan akhirnya setelah 100 kali, cicilan itu habis dan akhirnya anda membeli apartemen hanya dengan 20 kali cicilan. Itu adalah cara orang kaya mencicil.
Sedangkan orang miskin, beli handphone dicicil. Beli segala sesuatu dicicil. Jadi, anda mencicil sesuatu yang tidak pernah ada habisnya. Beli kompor dicicil, beli ini dicicil. Intinya, beli barang-barang yang tidak perlu itu dicicil. Akhirnya, di rumah anda banyak barang-barang tidak berguna. Dan ketika barang itu dijual, tidak ada harganya. Itulah mengapa orang miskin sangat berbeda dengan orang kaya di dalam bagaimana cara dia menggunakan uangnya.
4. Orang kaya bisa menunda kesenangan
Yang keempat, orang kaya bisa menunda kesenangan. Contohnya, pengen beli barang mewah. Contohnya membeli jam mewah. Jika anda membeli jam tangan mewah, orang kaya pasti berpikir jam mahal itu bukan untuk pamer. Tetapi jam tangan itu selain memiliki nilai investasi, contohnya jam tangan Rolex. Jam tangan Rolex itu mungkin yang dulu harganya 50 juta, kemudian kalau dijual 10 tahun kemudian harganya bisa mencapai 100 juta.
Jadi, membeli Rolex itu sama seperti membeli logam mulia. Itu artinya, anda bisa menunda kesenangan. Itu adalah mencicil yang bagus, menurut saya. Sedangkan orang miskin, dia tidak bisa menunda kesenangan. Dia suka menghambur-hamburkan uangnya. Tidak ada nilai investasinya. Yang ada justru terkena depresiasi. Akhirnya terkena inflasi, nilai investasinya tidak ada. Sehingga pengelolaan anda terhadap ilmu finansial itu sangat minim sekali.
Jadi, belilah sesuatu yang mempunyai nilai investasi. Saya yakin, dengan begitu anda adalah orang yang smart. Dan cermati bagaimana cara anda menggunakan uang anda. Jadi uang yang anda hasilkan dan anda keluarkan lagi, waktu anda keluarkan itupun menghasilkan nilai investasi lagi. Itulah cara orang kaya menggunakan uangnya.
5. Orang kaya itu membeli fungsi. sedangkan orang miskin membeli gengsi
Dan yang terakhir. Yang kelima, orang kaya itu membeli fungsi. Sedangkan orang miskin membeli gengsi. Jadi, orang kaya selalu membeli fungsi. Contohnya saya membeli mobil. Fungsi mobil ini untuk apa? Contoh, mobil Mercedes saya. Sepertinya mobil Mercedes itu laku terus. Terkadang saya pakai sendiri, tetapi terkadang di tempat pernikahan ada Event Organizer yang menanyakan, “Pak Chandra, mobilnya disewakan gak sih?”.
Terkadang saya sewakan, terkadang juga nggak. Tapi intinya, ketika saya sewakan, pajak tahunan saya sudah dibayarkan. Kemudian, ongkos service oli saya sudah dibayarkan. Berarti ketika mobil itu nilainya menurun, tidak menurun banget ‘kan? Karena mobil itu bisa mendatangkan uang untuk saya. Jadi, itulah yang namanya bisa anda gunakan untuk investasi.
Contohnya lagi, misalkan anda membeli properti. Anda membeli properti itu harus properti yang produktif. Jadi, properti itu ada dua. Properti itu menghasilkan capital gain dan yield. Saya ulangi, capital gain dan yield. Capital gain itu dari nilai tanahnya naik, kemudian yield itu maksudnya adalah propertinya produktif. Bisa disewakan, bisa dikontrakkan dan sebagainya. itu yang namanya membeli fungsi. Membeli jam juga sama.
Tetapi kalau untuk android, saya ini kalau android itu rusak, baru saya ganti. Mengapa? Karena tidak ada fungsinya. Fungsinya hanya untuk browsing doang, nonton video doang, kemudian telepon doang. Ya sudah. Saya tidak akan menghabiskan uang untuk membeli handphone. Meskipun harganya itu mahal sekali. Kalaupun saya mau membeli barang mewah, itu boleh saja.
Tetapi, pastikan anda membeli barang mewah itu dari passive income anda.
Saya ulangi lagi, membeli barang mewah itu dari passive income anda. Jadi, anda membeli barang mewah itu dari passive income. Passive income itu adalah uang dari hasil aset anda yang sudah diminus dengan pengeluaran anda dan masih ada sisanya. Itu namanya passive income. Ketika ada sisa, anda bisa belikan barang mewah. Silahkan. Itu yang namanya membeli fungsi.
Sedangkan membeli gengsi, artinya anda sudah membeli dengan active income anda, dan active income anda diminus dengan pengeluaran anda, masih minus, dan anda masih mencicil lagi barang baru. Itu namanya konyol ditambah konyol, jadinya ‘konyol kuadrat’.
Itulah sebabnya orang miskin semakin miskin. Karena dia mencicil terus seumur hidupnya. Dan dia tidak sadar kalau suatu hari dia tidak bisa lagi bekerja, sumber penghasilannya stop, dan akhirnya darimana anda bisa mencicil semua gaya hidup anda? Akhirnya ketika semua asetnya dijual, tidak ada harganya. That’s why anda seumur hidup akan miskin terus.
Jadi bagi anda yang menonton video ini dan anda merasa tersinggung, sekali lagi tolong anda pahami maksud video ini. Karena ada pendidikan finansial yang diajarkan disini. Ini adalah hasil perenungan saya dari membaca-baca buku dan gaya hidup saya sendiri. Apa yang ingin saya sampaikan saya ajarkan disini.
Oke, demikian video kali ini. Jangan lupa klik subscribe sekarang juga. Jangan lupa aktifkan loncengnya, berikan komentar yang positif di bawah. Saya selalu menunggu. Serta jangan lupa, berbagilah pada teman-teman anda. Sukses untuk anda, always salam hebat luar biasa..!!