3 Cara Menghadapi Teman Yang Menjengkelkan
<iframe width=”560″ height=”315″ src=”https://www.youtube.com/embed/8MzN4fecW54″ frameborder=”0″ allow=”accelerometer; autoplay; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture” allowfullscreen></iframe>
Klik disini untuk melihat videonya
Sahabat entrepreneur, salam hebat luar biasa!! Anda pasti merasa bete banget kalau bertemu dengan teman anda yang menjengkelkan. “Yah, dia lagi.., dia lagi..!”
Rasanya hati anda panas banget. “Kok bisa ketemu dia terus sih?”
Sahabat entrepreneur, kali ini saya akan memberikan beberapa tips untuk menghadapi teman yang menjengkelkan.
Tips yang pertama, cari tahu dulu penyebab mengapa teman anda itu menjengkelkan.
Orang yang terlihat menjengkelkan itu pasti ada sebabnya. Manusia lapar saja ada sebabnya, karena belum makan. Manusia haus pun ada sebabnya, karena belum minum. Termasuk mereka yang haus perhatian, pasti ada sebabnya. Jangan-jangan, ketika di rumah dia kurang mendapatkan perhatian? Orang tuanya selalu pergi bekerja atau orang tuanya bercerai.
Kalian harus bersyukur karena orang tua anda masih lengkap. Orang tua anda tidak pernah berantem. Sedangkan dia? Mungkin orang tuanya sering berantem, sehingga dia kurang mendapatkan perhatian. Kamu punya gadget. Sedangkan dia? Mungkin dia tidak punya. Jadi apabila orang tersebut menjengkelkan, dia mungkin sedang mencari perhatian di sekolah, dan sasarannya adalah kalian. Mungkin itulah salah satu penyebabnya.
Jadi ingat, cari tahu dulu penyebabnya. Manusia itu selalu bermasalah dengan akibat. Apa sih yang menyebabkan dia itu menjengkelkan? Misalkan saat ini ada seseorang yang kaya raya. Apa penyebabnya? Awalnya karena dia selalu bekerja keras. Dia tidak pernah menyia-nyiakan masa mudanya.
Misalkan saat ini anda gendut. Apa penyebabnya? Karena jam makannya tidak teratur dan suka makan makanan yang berlemak secara berlebihan, bahkan suka makan tengah malam.
Manusia itu suka melihat hasil akhir. Selalu melihat akibat, tetapi mereka tidak melihat sebabnya. Mengapa dia menjengkelkan? Itu pasti ada sebabnya. Jadi cara yang pertama adalah cari tahu dulu penyebab mengapa dia menjengkelkan. Besar kemungkinan karena masalah keluarga.
Kemudian yang kedua, anda harus membuat dia sadar.
Mungkin dia tidak sadar kalau dia itu menjengkelkan. Jika dia sadar, tidak mungkin dia mempersulit hidupnya sendiri. Harusnya dia merasa ketika teman-temannya mulai menjauhi dia. Satu per satu temannya meninggalkan dia. Teman baiknya pun sudah tidak mau berteman dengan dia. Kalau sudah seperti itu, harusnya dia bisa introspeksi diri. Itu artinya, penyebab dia bermasalah itu bukan karena orang lain. Tetapi karena dirinya sendiri.
“Lalu, bagaimana cara menasehatinya kalau yang bermasalah dirinya sendiri, pak?”
Jika dia bisa menerima, silahkan dinasehati. Jika dia tidak mau, maka abaikan saja. Daripada anda sendiri yang capek.
“Tetapi saya sayang sama dia, pak. Dia itu teman saya sejak kecil”
Sahabat SB30, dulu saya juga punya teman yang menjengkelkan. Dia adalah sahabat karib saya waktu SMA. Kami selalu main bareng. Setelah tidak bertemu hampir 15 tahun, pribadinya sudah berbeda sekali dengan yang saya kenal dulu. Kalau pribadinya lebih baik sih tidak masalah. Tetapi setelah 15 tahun tidak bertemu, dia menjadi seperti orang asing.
Bagi saya pribadi, ini adalah hal yang menjengkelkan. Dia seolah-olah sudah melupakan masa lalu. Jadi, apa yang mau kita bicarakan? Sedangkan manusia itu setiap 5 tahun mengalami perubahan mindset. ini adalah survei dari pakar yang mempelajari human behavior, perilaku manusia.
Jadi setiap 5 tahun sekali, manusia itu mengalami perubahan prilaku. Jadi ketika perubahan ini terjadi, terkadang orang yang merupakan teman lama kita bisa menjadi menjengkelkan. Dan mengubah dia menjadi tidak menjengkelkan itu bukanlah tanggung jawab anda. Anda sendiri saja belum tentu hidupnya sudah beres. Jadi, anda tidak perlu mengurusi hidup orang lain.
Kemudian yang ketiga. Jika anda berhadapan dengan orang yang menjengkelkan, lebih baik anda menghindar.
Menurut saya pribadi, berhadapan dengan orang yang menjengkelkan itu susah-susah gampang. Jika dia enak diajak ngobrol sih tidak apa-apa. Tetapi kalau dia orangnya sensitif, pasti rasanya tidak nyaman. Daripada berantem, lebih baik menghindar saja. Karena di dunia ini teman bukan hanya dia saja.
“Pak, bagaimana kalau yang menjengkelkan itu saudara kita sendiri?”
Ini yang bikin pusing, terlebih lagi jika saudara kandung. Tetapi saran saya, sebisa mungkin pastikan bahwa pribadi anda tidak menjengkelkan. Pastikan anda adalah pribadi yang menyenangkan. Jadi, berhentilah menghakimi bahwa orang lain itu menjengkelkan. Tetapi nomor satu, anda harus introspeksi diri. Ketika kita menunjuk orang lain, sebenarnya tiga jari kita sedang menunjuk pada diri kita sendiri.
Jadi sebelum anda menuding orang lain itu menjengkelkan, anda harus introspeksi diri. Apakah diri anda itu sudah lebih baik dari dia?
Sahabat entrepreneur, demikian video kali ini. Semoga video kali ini dapat menjadikan anda pribadi yang berkualitas dan luar biasa. Jangan lupa klik subscribe, dan jangan lupa loncengnya diaktifkan. Salam hebat luar biasa..!!