5 Cara Agar Anda Tidak Suka Menunda
Sahabat entrepreneur, salam hebat luar biasa!! Selamat datang di channel Success Before 30, channel yang konsisten memberikan edukasi serta motivasi untuk dunia bisnis dan kehidupan.
Apakah anda adalah jenis orang yang suka menunda pekerjaan sehingga pekerjaan anda sering terbengkalai? Pekerjaan yang harusnya bisa diselesaikan hari ini anda tunda sampai esok hari. Anda selalu berkata : “Kerjain besok aja lah..”
Sebenarnya, ‘penyakit mental’ seperti ini bisa disembuhkan jika anda benar-benar punya niat untuk menghilangkannya. Semoga di video kali ini anda bisa mencari akar penyebab mengapa anda suka menunda-nunda dan beberapa solusi untuk menyembuhkannya.
Setiap orang pasti memiliki sisi ‘malas’ atau sisi ‘meremehkan’. Ketika anda berhasil mencapai sesuatu, anda akhirnya merasa segala sesuatunya akan baik-baik saja walaupun anda tunda. Jadi apabila anda memiliki masalah seperti ini, saran saya hanya satu. Coba ikuti 5 tips berikut ini, siapa tahu anda bisa menghilangkan kebiasaan menunda tersebut. Jadi, apa sajakah 5 cara tersebut?
Jadi cara pertama adalah kerjakan apa yang menjadi prioritas anda.
Jadi begini.. Mungkin anda memiliki 5 hal yang harus anda kerjakan. Coba catat 5 hal tersebut di buku anda, lalu dari kelima hal tersebut, coba berikan peringkat mana yang harus anda selesaikan terlebih dahulu. Jika anda tidak bisa mengerjakan semuanya sekaligus, cobalah pilih salah satunya dulu. Setelah pekerjaan selesai, anda coret pekerjaan tersebut lalu kerjakan yang selanjutnya. Dengan begini, dijamin anda tidak akan menunda lagi. Hal ini sudah saya lakukan sejak dulu dan selalu berhasil. Akhirnya, saya tidak pernah menunda pekerjaan lagi.
Intinya, coba anda breakdown pekerjaan mana yang menjadi prioritas utama anda. Jadi, catatlha 5-10 hal yang harus anda kerjakan di sebuah kertas.
Berikan tanda pada pekerjaan yang mau anda prioritaskan untuk dikerjakan terlebih dahulu. Inilah yang dimaksud dengan menentukan skala prioritas.
Lalu cara yang kedua adalah breakdown pekerjaan tersebut menjadi beberapa bagian.
Jika anda merasa bahwa pekerjaan tersebut terlalu berat, maka anda harus bisa membreakdown pekerjaan tersebut. Contohnya adalah jika menyelesaikan pekerjaan dalam waktu 3 hari dirasa berat, maka cobalah anda breakdown pekerjaan tersebut. Jika dalam 3 hari itu yang anda gunakan bekerja totalnya adalah 30 jam (10 jam per hari), maka cobalah anda breakdown dalam sehari minimal 3 jam. Percaya pada saya, dalam 10 hari pekerjaan anda pasti akan selesai.
Jika sudah dibreakdown seperti ini namun anda masih saja merasa berat untuk menyelesaikannya, maka sampai kapanpun pekerjaan anda tidak akan pernah selesai.
Contoh, ketika anda mengerjakan skripsi. Jika anda merasa pekerjaan itu berat dan tidak menjadikan skripsi tersebut sebagai prioritas dan anda selalu saja malas, anda tunda-tunda terus, maka akhirnya sampai kapanpun skripsi anda tidak akan pernah selesai. Mengapa? Karena anda tidak punya deadline dan prioritas. Baru mengerjakan bab 1 saja anda sudah malas, lalu anda lewati kerjakan bab 2. Setelah maju bab 2, anda tunda-tunda lagi. Padahal, masih ada 6 bab selanjutnya. Kapan anda mampu menyelesaikan skripsi anda?
Coba anda breakdown mulai dari bab 1. Misalkan bab 1 ini anda kerjakan minimal 2 jam per hari. Percaya pada saya, bab 1 ini akan selesai dalam waktu 3 hari. Tentunya jika anda punya niat untuk mengerjakannya.
“Oke, dalam 1 hari saya harus progress maju sampai sini..!”
Kemudian cara yang ketiga adalah mulai dari yang berat terlebih dahulu.
Maksudnya bagaimana? Sama saja seperti ketika anda makan. Saat anda makan, biasanya ada apa saja? Mungkin di dalam menu anda ada nasi, telur dan daging. Nah, biasanya anda suka makan yang mana dulu? Biasanya sih yang paling enak anda makan paling terakhir. Jadi, intinya sama saja. Kerjakan dulu mana yang anda anggap berat. Ketika anda selesai mengerjakan yang berat, otomatis mindset anda akan berkata : “Wah, yang berat saja bisa saya selesaikan. Ternyata mudah ya..! Kalau yang berat begini saja saya bisa, kenapa yang lainnya tidak bisa saya kerjakan? Saya pasti bisa..!!”
Contohnya adalah ketika anda diberikan tugas kantor. Misalkan anda adalah kurir, mungkin anda diberikan tugas mengirim 5 buah paket. Jadi, kirimkan saja paket yang paling jauh dulu. Akhirnya, anda akan merasa bahwa alamat yang jauh ini terasa dekat. Jadi, semua ini hanya masalah mindset, bagaimana cara kita untuk ‘membohongi’ mindset kita sendiri.
Jadi disini saya akan menceritakan pengalaman saya belajar NLP. Ketika ada seseorang yang mau menurunkan berat badan, mengapa ketika di gold gym tempatnya para selebriti fitness itu pada treadmill’nya selalu ada layar televisi? Sebenarnya fungsi TV tersebut adalah untuk mengalihkan perhatian dari pekerjaan yang berat.
Ketika anda berlari di treadmill selama setengah jam dengan berkonsentrasi penuh, mungkin anda akan merasa capek. Namun ketika anda mengalihkan perhatian anda dengan berlari di treadmill sambil menonton TV, apalagi jika yang disiarkan adalah pertandingan sepak bola atau sinetron kesukaan anda, maka fokus anda akan teralihkan pada TV tersebut. Anda tidak lagi fokus dengan rasa lelah anda.
Lalu, tak terasa anda sudah menonton pertandingan babak pertama selama 45 menit berlangsung. Wow, itu artinya anda sudah berlari di treadmill selama 45 menit!
Jadi, kerjakan yang berat terlebih dahulu dan alihkan perhatian anda. Dengan begini, anda tidak akan menunda-nunda pekerjaan lagi.
Kemudian cara yang keempat adalah singkirkan benda pengalih fokus.
[Matikan atau silent nada dering HP anda. Matikan TV anda, sehingga anda bisa fokus mengerjakan dan tidak menunda lagi. Jika handphone anda terus berdering, saya jamin anda tidak akan fokus bekerja. Ketika ada notifikasi WhatsApp atau DM di Instagram, pasti anda akan tergoda untuk membuka HP dan tidak fokus lagi dengan pekerjaan anda.
Lalu cara yang kelima adalah janjikan diri anda sendiri dengan hadiah apabila anda berhasil menyelesaikan pekerjaan anda.
Dulu saya juga pernah punya goals seperti ini. Jika saya hari ini mampu mencapai target yang sudah saya tentukan, maka saya akan memberikan self reward kepada diri saya sendiri. Dengan begitu, saya pasti akan mati-matian mencapai target tersebut. Mengapa anda harus memberikan self reward kepada diri anda? Karena ketika anda sudah letih dan mulai bosan mengerjakan tugas anda, semangat anda akan bangkit kembali ketika anda mengingat ‘hadiah’ yang sudah anda nantikan jika anda berhasil menyelesaikan tugas tersebut.
Dan ketika anda mendapatkan self reward setelah berhasil menyelesaikan pekerjaan anda, maka pikiran bawah sadar anda pasti akan merasa sangat bahagia. When you achieve something, lalu anda memanjakan diri anda sendiri, otomatis di dalam mindset anda sudah tidak ada konflik lagi. Akhirnya, pikiran bawah sadar anda akan merasa :
“Wah, ternyata enak juga ya kalau mendapatkan self reward setelah berhasil menyelesaikan tugas..!”
Dari yang dulunya merasa berat untuk mengerjakan tugas, akhirnya sekarang anda menjadi semangat dan tidak pernah menunda lagi.
Demikian sahabat entrepreneur sharing saya kali ini. Selamat mencoba 5 tips ini. Semoga tips ini bermanfaat, dan mulai besok jangan menunda lagi. Semoga apa yang saya jelaskan dapat anda pahami, dan sukses selalu untuk anda semua para sahabat SB30. Jangan lupa klik subscribe, dan jangan lupa loncengnya diaktifkan. Salam hebat luar biasa..!!