Tips dan Budget Pacaran Ala Millenial. Yakin Dia Jodohmu? Jangan Sedih Jadi Jomblo!
Sahabat entrepreneur, salam hebat luar biasa!! Selamat datang di channel Success Before 30, channel yang konsisten memberikan edukasi serta motivasi untuk dunia bisnis dan kehidupan.
Hari ini pembahasan saya sedikit keluar dari topik karena ada permintaan di DM seperti ini : “Pak Chan, sesekali tolong dong bahas tips tentang anak millenial yang lagi pacaran.. Bagaimana sih tips yang baik untuk kita-kita yang masih dalam masa pacaran?”
Jadi, topik yang akan saya bahas kali ini adalah tentang : “Tips dan Budget Pacaran Ala Millenial. Yakin Dia Jodohmu? Jangan Sedih Jadi Jomblo!”. Saya akan membahas khususnya tentang bagaimana pacaran yang sehat dan bagaimana pacaran yang tidak sehat.
Yang akan saya bahas pertama disini adalah tentang “budget pacaran di kota besar”.
Terus terang, hal ini tidak berlaku di desa. Jadi bagi anda yang berada di dusun, kecamatan atau kabupaten, tentunya di daerah anda tidak ada tempat nongkrong, bioskop atau XXI. Pembahasan ini lebih baik anda skip saja atau anda dengarkan juga tidak masalah untuk menambah wawasan anda.
Namun bagi anda yang tingga di kota metropolis, pasti anda merasakan apa yang saya maksudkan disini.
Jadi, sebenarnya berapa sih biaya pacaran di kota besar?
Bagi anda yang jomblo, hati-hati. Bisa jadi setelah membaca artikel ini, anda merasa stress, tidak berani pacaran atau justru sebaliknya, anda berani men’challenge diri anda untuk mulai pacaran.
Sebeum saya membahas konten ini lebih lanjut, saya ingin bercerita sedikit.. Kebanyakan anak-anak millenial di zaman sekarang ini hobinya itu sedikit-sedikit pergi ke mall. Kalau mereka yang sedang pacaran, biasanya mereka pergi ke mall saat weekend. Ongkos makan di mall berdua itu minimal 100 ribu Rupiah. Kalau tidak mau sampai habis 100 ribu, anda bisa makan berdua hanya dengan uang 20 ribu Rupiah kok, tetapi anda cari makannya di kantin karyawan.
Lalu untuk nonton bioskop berdua, paling tidak habis 90 ribu. Tetapi, masa’ cuma nonton? Minimal anda pasti beli jajan dong, beli coca cola dan popcorn untuk berdua itu sekitar 50 ribu. Kemudian, uang parkirnya 10 ribu. Jadi untuk minggu pertama saja, anda sudah menghabiskan uang sekitar 250 ribu.
Kemudian, minggu kedua juga sama. Jika sudah tidak punya uang untuk nonton bioskop, akhirnya kalian berdua hanya makan dan nonton film di rumah. Paling cuma habis 50 ribu untuk panggil GoFood.
Lalu, minggu ketiga anda nongkrong di cafe. Sekarang ini anak-anak millenial itu hobinya ngopi. Ditambah beli snack’nya, habis sekitar 100 ribu. Kemudian minggu keempat, jalan lagi ke mall karena mungkin sudah dapat uang. Akhirnya, habis untuk beli ini itu sekitar 250 ribu. Jadi dalam satu bulan, apabila anda belum memiliki penghasilan tetap, rata-rata anda pasti minta uang saku ke orang tua seitar 650 ribu. Itupun belum termasuk uang bensin untuk jemput pacarmu dan sebagainya.
Menurut saya, boleh-boleh saja gaya pacaran anda seperti ini jika anda itu anak orang kaya. Namun, saya tidak menyarankan gaya pacaran yang seperti ini. Mengapa? Karena gaya pacaran saya sendiri dulu tidak seperti itu. Dulu, saya dengan istri saya itu gaya pacarannya adalah dengan ‘bekerja bersama-sama’. Kebetulan istri saya adalah wanita yang sangat pengertian.
Dulunya, kami ini secara karir memang bisa dinilai cukup berhasil. Akan tetapi, istri saya ini tipikal orang yang suka bekerja. Dia itu tidak mau jika semua beban biaya itu saya sendiri yang menanggung. Jadi, dia pasti juga ikut ‘menyumbang’ bayar. Jadi misalkan kami nonton bareng di bioskop, kita bayar sama-sama. Tetapi bukan 50-50, karena secara finansial saya lebih kuat daripada istri saya. Jadi misalkan saya harus bayar sekitar 80-90%, lalu istri saya ikut menyumbang yang 10%.
Dengan begini, sebenarnya anda juga bisa mengetes calon pacar anda.
Jika pacar anda tidak sayang sama anda, dia pasti membiarkan semuanya anda yang membayar. Pertanyaan saya satu : “apakah orang seperti itu layak untuk dijadikan pasangan hidup?”
Masa pacaran itu kan masa pengenalan untuk mengetahui apakah dia itu layak atau tidak untuk anda perjuangkan. Menurut saya, pacar yang baik itu adalah dia yang mau ikut menanggung ongkos pacaran itu tadi bersama-sama. Jadi, bukan anda sendirian yang menanggung semuanya. Pacar anda itu minimal juga harus ikut nyumbang walaupun sedikit, jadi semua itu harus ditanggung bersama-sama.
Jika ditanggung bersama, itu artinya anda sudah punya pemikiran bersama.
Karena nantinya jika anda berumah tangga, semua masalah itu harus ditanggung bersama-sama. Bukan lagi masalah suami atau istri, tetapi masalah berdua. Dan ketika sebuah masalah ditanggung bersama-sama, tentunya masalah tersebut akan menjadi lebih ringan.
At least, jika istri tidak bekerja, dia pasti akan menjadi seorang ibu rumah tangga. Dan yang namanya menjadi seorang ibu rumah tangga itu kan tidak digaji. Lalu, gajinya dari mana? Ya dari nafkah seorang suami. Apabila keduanya bekerja, maka hal itu akan lebih baik lagi. Niscaya, hidup anda akan jauh lebih terjamin.
Namun jika dari masa pacaran saja pacar anda sudah memiliki itikad yang tidak baik, semuanya dibebankan ke cowoknya, manurut saya hal itu kurang fair. Apalagi di zaman sekarang ini, kita tahu sendiri bahwa di kota besar bukan zamannya lagi hanya pihak cowok saja yang membayar. Kalau saling mencintai satu sama lain, pasti semuanya tidak dibebankan ke satu orang saja.
Namun sayangnya, di zaman sekarang ini banyak juga yang cowoknya diam saja, justru pihak wanitanya yang keluar mencari uang. Coba, ada gak disini yang cowoknya diam saja, lalu ceweknya terus yang mengeluarkan uang? Sebenarnya, anda itu cowok sejati atau bukan sih? Jika anda cowok sejati, seharusnya anda tidak seperti itu. Menurut saya, cowok itu harus berkorban lebih demi orang yang dicintainya.
Namun jika anda sebagai wanita tidak mau mengeluarkan uang sepeserpun, menurut saya hal itu juga tidak pantas. Alangkah baiknya jika pengeluaran itu bisa anda bagi berdua. Anda juga bisa menyisihkan sebagian uang yang anda keluarkan untuk nongkrong itu untuk menabung emas.
Daripada habis buat nongkrong, bukannya lebih baik anda gunakan uang tersebut untuk menabung emas?
Jika dalam sebulan biasanya anda menghabiskan 650 ribu untuk ongkos pacaran, coba anda tabung yang 200 ribu.
Jadi, anda bisa memotong budget nongkrong anda menjadi 450 ribu saja selama sebulan. Ayo kita sisihkan sebagian uang untuk menabung emas..! Anda juga bisa menabung emas lewat Tamasia.
Ketika saya membuat konten tentang Pegadaian 6 tahun yang lalu, emas itu harganya masih 300 ribu. Dan ketika pertama kali saya membuat konten tentang Tamasia 1 tahun yang lalu, emas itu harganya naik menjadi 500 ribu. Tahun ini, emas mengalami kenaikan. Sejak konten ini saya buat, emas sudah menyentuh angka 800 ribu. Wow.. Bisa anda bayangkan betapa cepatnya nilai investasi tersebut?
Jika penghasilan anda selama ini bisa anda tabung dengan baik, niscaya kalian berdua saat berumah tangga nanti bisa menjadi orang yang hemat dan memiliki tabungan banyak. Jika anda pacaran dengan seseorang yang memang cocok dengan anda, anda pasti bisa saling memahami satu sama lain.
Jika kalian mau sama-sama berkorban, maka ketika anda ingin melangsungkan pernikahan kalian, niscaya kalian berdua sudah memiliki tabungan emas. saya rasa, ini termasuk sesuatu yang keren.
Demikian sahabat entrepreneur sharing saya kali ini. Semoga setelah menonton video saya, kondisi finansial anda bisa lebih baik dan lebih sehat. Semoga edukasi ini bermanfaat untuk anda.
Semoga apa yang saya jelaskan dapat anda pahami, dan sukses selalu untuk anda semua para sahabat SB30. Jangan lupa klik subscribe, dan jangan lupa loncengnya diaktifkan. Salam hebat luar biasa..!!